KLIKSEMARANG.COM - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah tahun ini berupaya merawat, memperkuat, dan memperluas pola kegiatan berjejaring dengan berbagai organisasi dan komunitas rintisan sejak tahun 2019, 2020, dan 2021.
Selain itu juga memantabkan pola sinergitas dengan FKUB Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua FKUB Jawa Tengah, Drs Taslim Syahlan Msi dalam Rapat Evaluasi dan Penguatan Strategi Memperkokoh Kerukunan Umat Beragama di Jawa Tengah di Kelenteng Hok Tik Bio, Jalan Jenderal Soedirman, Ambarawa, Kamis, 22 Desember 2022.
Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Bappebti Komit Tingkatkan Transparansi
Hadir dan memberikan sambutan pada kegiatan tersebut Kepala Bidang Ketahanan Bangsa Badan Kesbangpol Jawa Tengah Pradhana Agung Nugraha SSTP MM.
Menurut Taslim, FKUB Jawa Tengah kini juga mendorong FKUB Kabupaten dan Kota untuk memperkuat peran lembaga ini sampai dengan level kecamatan dan desa/kelurahan.
Apalagi ada supporting proper Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah yang kemudian melahirkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 35 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme di Provinsi Jawa Tengah.
Termasuk juga supporting proper Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah yang kemudian melahirkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 37 Tahun 2022 tentang Penguatan Kerukunan Umat Beragama melalui Pelembagaan Masyarakat.
Taslim menyebutkan beberapa pola terobosan pemberdayaan FKUB Jawa Tengah. Pertama, pemberdayaan internal, berupa pembentukan “organisasi sayap” yang bernama Gema FKUB (Generasi Muda FKUB).
Selain itu, juga membentuk Dewan Pembina Gema FKUB Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan kedua, intensitas pemberdayaan FKUB Provinsi Jawa Tengah dengan berbagai organisasi/lembaga/forum/LSM/tokoh agama/tokoh masyarakat, antara lain PELITA Semarang, JAI Semarang, Humanity First Internasional (HFI), Vihara Watugong Semarang, Ponpes Roudlotussolihin Sayung Demak, ABI (Ahlul Bait Indonesia), Gus Durian Semarang dan Jateng, eLSA, LBH Semarang, Walubi, dan Permabudi.
Baca Juga: Jalan Tol Semarang-Demak Mulai Dibuka, Masih Gratis pada 22 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023
Selain itu, lanjut Taslim, juga Keuskupan Agung Semarang, Kelenteng Hok Tik Bio Ambarawa, Vihara Tanah Putih Semarang, Pura Giri Nata Semarang, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Ponpes Al Hidayat Lasem, Rembang, Ponpes Nurul Falah Berbaur Sapuran Wonosobo, Gus Durian dan GKJ Pepadang Jagat Wonosobo, Yayasan Tasamuh Kudus, GITJ Dermolo Jepara, GBI Malangsari Semarang, Komunitas Mahasiswa Pati – Semarang (Kommpas), Padepokan Wulan Tumanggal (PerguruanTrijaya) Tegal, PERSADA Jawa Tengah, Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Jawa Tengah, Kwarda Pramuka Jawa Tengah, Komunitas Desa Wisata Srumbung Gunung Kabupaten Semarang, dan Laboratorium Kebhinnekaan Indonesia (LKI).
Taslim menuturkan, berkat pola kegiatan berjejaring FKUB Jawa Tengah melahirkan beberapa jenis kegiatan, antara lain penganugerahan Piagam Watugong kepada berbagai tokoh lokal Jawa Tengah dan tokoh nasional, silaturrahmi kebangsaan dengan berbagi tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, penyelesaian dinamika pendirian rumah ibadah, terwujudnya Komunitas Ngopi Kebangsaan, peduli kemanusiaan tanggap musibah bencana alam, covid-19, donor darah, penerbitan buku Menjadi Pendamai Religius dan Antologi Puisi Kusebut Nama-Mu dalam Seribu Warna.
Artikel Terkait
Konser Slank 'Beautiful Smile Indonesia' Selesai, Sukses dan Lahirkan UKM Slankerpreneur
Wartawan Ditusuk Begal di Flyover Jalan Sudirman Jakarta, Vespa Dibawa Kabur
PWI Pusat Cabut Keanggotaan Umbaran Widodo, Sanksi Terungkapnya Intel Polisi Menyamar Wartawan
Kunci Jawaban Kelas 1 Tema 5 Halaman 70 Tentang Apa yang Diucapkan Beni Saat Berbaikan?
Kunci Jawaban Kelas 2 Tema 5 Halaman 72, 73 Tentang Apa yang Ditanyakan Beni Kepada Dayu?