KLIKSEMARANG.COM - Tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan total 134 orang, sempat menyita perhatian dunia. Buruknya manajemen kompetisi sepak bola di Indonesia menjadi sorotan.
Untuk itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa Polri terus berkomitmen untuk menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka melakukan perbaikan atau transformasi manajemen penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia.
Komitmen tersebut, dikatakan Sigit, diwujudkan dengan menggelar kursus manajemen pengamanan stadion yang digelar selama sembilan hari dengan menghadirkan pemateri seorang Profesor dari Conventry University Inggris. Selain Polri, seluruh pihak terkait juga mengikuti pelatihan tersebut.
Baca Juga: Update Kasus Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Ungkap Tujuh Poin Pelanggaran HAM
“Sembilan hari telah melakukan kegiatan pelatihan manajemen stadion untuk persiapan pengamanan bola. Jadi sebagaimana komitmen Polri bahwa Polri akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kompetisi besar khususnya sepak bola,” kata Sigit, dilansir Kliksemarang.com dari Tribratanews.id, Senin 6 Februari 2023.
Sigit menjelaskan, Presiden Jokowi telah memberikan arahan untuk melakukan perbaikan serta melakukan transformasi dalam penyelenggaraan olahraga di Indonesia yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, keamanan, pengaturan suporter dan penonton.
“Sehingga semua bisa terselenggara dengan baik dan semuanya baik penonton penyelenggara pemain semuanya betul-betul bisa diamankan,” ujar Sigit.
Selain mendatangkan pengajar langsung dari Inggris, Sigit mengungkapkan bahwa kesungguhan Polri untuk mewujudkan perbaikan manajemen penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia, Polri telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
Baca Juga: Update Kasus Tragedi Kanjuruhan, Penyidik Polri Tetapkan 6 Tersangka, 108 Saksi Telah Diperiksa
“Di mana di dalamnya mengatur bagaimana menggunakan personel kemudian yang terutama adalah analisa terhadap risiko khususnya stadion yang akan digunakan. Sehingga di situ kemudian bisa ditentukan dengan kapasitas yang ada dan pintu-pintu keluar, pintu masuk, exit, kemudian bagaimana kesiapan kesehatan yang ada, semuanya menjadi satu kesatuan,” ucap Sigit.
Dalam Perpol itu, kata Sigit, juga telah diatur dengan formulasi tertentu dalam menetapkan kapasitas penonton. Dalam hal ini sudah ditetapkan dalam pertandingan Piala AFF dan Liga I.
Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri itu menjelaskan bahwa, pelatihan dengan pemateri dari Inggris yang terlibat langsung dalam manajemen pelaksanaan Piala Dunia di Qatar lalu, telah berakhir. Sigit pun berharap, para peserta yang mendapatkan kursus tersebut dapat menyerap seluruh ilmu dan pengatuhan manajemen sepak bola sebagaimana standar FIFA.
Artikel Terkait
Terungkap Beberapa Pintu Gerbang Tertutup saat Tragedi Kanjuruhan, Begini Respons Ketua MPR RI Bamsoet
Iwan Fals Rilis Lagu 'Kanjuruhan', Inilah Lirik dan Pesan Mendalam untuk Singo Edan dan Dunia
12 Temuan Fakta Tragedi Kanjuruhan Diungkap oleh Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil
Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA, Inilah Nasib Sepak Bola Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan
Update Tragedi Kanjuruhan! Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 132 Orang, Korban Luka-Luka 607 Orang