KLIKSEMARANG.COM - Peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Sultan Agung atau LPPM Unissula Semarang, Dr Ir Mohammad Agung Ridlo MT mengungkapkan sejumlah kiat untuk sukses menjadi penulis.
Menurut Agung, kunci sukses menjadi penulis, di antaranya jangan banyak alasan untuk tidak menulis. Entah itu beralasan tidak memiliki bakat, tidak punya waktu, sibuk, lelah, tidak suka pamer dan ambisius, takut ditolak redaktur, tidak pernah riset, dan sebagainya.
Karena menurut Agung, untuk menjadi penulis yang penting ada kemauan besar untuk menulis, menulis, dan menulis.
Baca Juga: Muktamar Muhammadiyah Ke-48 Tetapkan Haedar Nashir sebagai Ketum PP Muhammadiyah periode 2022-2027
Hal itu dikemukakan oleh Mohammad Agung Ridlo ketika menjadi narasumber pada "Pelatihan Menulis Artikel untuk Dipublikasi di Media Massa" di Gedung Amanah Center, Jalan Taman Karonsih Raya, Ngaliyan, Semarang, Minggu 20 November 2022.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan LPPM Unisssula dan Satupena Jawa Tengah yang didukung Rukun Warga IV Ngaliyan Semarang itu, Agung menjadi narasumber bersama Ketua Umum Satupena Jateng Gunoto Saparie. Sedangkan sebagai moderator wartawan Suara Merdeka Sarby SB Wietha yang juga Seksi Media Cetak dan Siber Satupena Jateng. Pelatihan dibuka oleh Ketua Rukun Warga IV Ngaliyan Sunaryo.
Mohammad Agung dalam makalahnya berjudul “Bagaimana Menulis Artikel di Media Massa?” menunjukkan pentingnya metode pohon masalah sebagai langkah kegiatan untuk mencari sebab akibat dari berbagai persoalan, yang pada akhirnya ditemukan penyebab utamanya. Masalah adalah suatu kondisi yang bertentangan dengan harapan atau penghalang terhadap tercapainya suatu tujuan atau kondisi yang diinginkan. Artinya, ada kesenjangan antara kondisi yang ada saat ini dengan kondisi yang diharapkan.
Baca Juga: Ngobras Bersama SMSI Jateng, Perusahaan Pers Didorong Berbadan Hukum
Misalnya, lanjut Agung yang juga Sekretaris Umum Satupena Jateng, pohon masalah itu bernama banjir. Banjir mungkin terjadi karena pembuangan sampah bebas, erosi atau sedimentasi, endapan tinggi, saluran mampat, atau tidak ada saluran. Banjir tentu saja mengakibatkan perekonomian terganggu, prasarana rusak, dan terjadi korban jiwa maupun harta benda. Dari sini, maka kita mendapatkan bahan tulisan.
Mohammad Agung mengingatkan perlunya para calon penulis atau penulis pemula memakai cara berpikir 5W plus 1 H. Lima W itu adalah what, why, where, when, who, dan how. Dari pertanyaan, ada permasalahan apa, mengapa bisa terjadi, kapan waktunya, siapa saja yang terlibat, dan bagaimana jalan keluarnya, maka kita menciptakan sebuah tulisan.
“Waktu mahasiswa di Bandung saya mulai menulis di Pikiran Rakyat. Bahan tulisannya dari tugas yang diberikan dosen. Saya revisi, saya sesuaikan dengan artikel di koran, lalu saya kirimkan. Ketika dimuat tentu saja saya senang bukan main. Apalagi ternyata mendapatkan honor,” ujarnya.
Baca Juga: Wapres Serahkan Bantuan Baznas, Beri Modal UMKM Kecil di MAJT
Gunoto dalam makalahnya berjudul “Strategi dan Taktik Menulis Artikel Ilmiah Populer di Media Massa” menunjukkan artikel atau opini merupakan salah satu isi media massa. Lainnya adalah berita dan iklan. Berbeda dengan berita yang ditulis berdasarkan fakta, opini atau artikel merupakan pandangan penulis yang bersifat subyektif.
Menurut Gunoto, ciri-ciri artikel antara lain adalah ditulis berdasarkan pandangan penulisnya, mengandung gagasan aktual, intelektual, orisinal, mengungkapkan suatu masalah, singkat, padat, dan tuntas. Selain itu artikel menggunakan bahasa sederhana, jelas, hidup, menarik, segar, dan komunikatif. Artikel juga harus menyangkut kepentingan publik.
Artikel Terkait
Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Presiden Jokowi Sukses Gelar KTT G20 di Bali
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Bps Jadi 5,25 Persen, Perkuat Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Wali Kota Solo Gibran Terpilih Jadi Ketua Dewan Pembina IMI Jawa Tengah
Rudy Salam, Aktor Senior Itu Meninggal Dunia dalam Usia 73 Tahun
Investasi Terbesar Selama 10 Tahun Terakhir, PLTA Kayan Cascade Bakal Jadi Legacy Jokowi untuk Energi Bersih