Banyumas: Ora Ngapak Ora Kepenak, Semarang: Ngarahmu Piye? Simak Buku Hallah Pokokmen: Dialek Semarangan

- Selasa, 6 Desember 2022 | 11:41 WIB
Seorang wisatawan foto di depan Gedung Marba yang berada di depan Gereja Blenduk, Kawasan Kota Lama, Semarang . Banyak ikonik Kota Semarang di Kawasan Kota Lama.  (Ali Arifin Muhlis)
Seorang wisatawan foto di depan Gedung Marba yang berada di depan Gereja Blenduk, Kawasan Kota Lama, Semarang . Banyak ikonik Kota Semarang di Kawasan Kota Lama. (Ali Arifin Muhlis)

EDISI 1

KLIK SEMARANG - Banyumas punya tagline bahasa : Ora Ngapak Ora Kepenak (Tidak Ngapak, Tidak Enak), kalau Semarang apa ya tagline-nya? 

Jawaban dari pertanyaan tersebut di atas adalah: Ngarahmu Piye?

Apa yang dimaksud "Ngarahmu Piye?" hanya orang asli Semarang yang tahu. 

Untuk mengetahui tentang dialek semarangan kita bisa simak lebih dalam buku bertajuk "Halah Pokokmen: Kupas Tuntas Dialek Semarangan".

Buku itu dilaunching oleh penulisnya, Hartono Samidjan di Rumah Makan Semarang di Kawasan Gajah Mada Semarang pada Sabtu 27 April 2013.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 4 Halaman 121 Tentang Apa Contoh Tindakan dari Cinta Produk Indonesia?

Hartono Samidjan, penulis buku "Halah Pokokmen: Kupas Tuntas Dialek Semarangan" ini adalah wartawan Suara Merdeka cetak yang sudah sekitar 30 tahun mengabdi sebagai salah satu punggawa di koran terbesar di Jawa Tengah yang memiliki tagline, "Korannya Wong Jawa Tengah".

Suara Merdeka cetak lahir 11 Februari 1950, oleh para pejuang pers yang dipimpin oleh H Hetami dengan misi awal memperdengarkan suara rakyat yang baru saja merdeka.

Dalam menerbitkan Buku Halah Pokokmen: Kupas Tuntas Dialek Semarangan, Hartono Samidjan melibatkan reman-teman seperti redaktur bahasa Suara Merdeka cetak yang juga sastrawan dan budayawan, Gunawan Budi Susanto (kangputu@yahoo.com) sebagai penyunting bukunya.

Desain sampul diserahkan Putut Wahyu Widodo, kepala Departemen layout Suara Merdeka cetak.

Sementara Desain Isi dan Tata Letak diserahkan salah satu ahli pembuat buku di Kota Semarang yang juga staf Putut, Moch Buhono HR (moch_ahmad.yahoo.com)

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 4 Halaman 77, 78 Tentang Mengapa Dokter Rana Melakukan Itu?

"Buku ini bukan dari hasil penelitian kuesioner maupun wawancara tapi pengalaman hidup saya di Semarang, yang saya tulis di buku ini," ujar Hartono Samidjan mengawali acara bedah buku pada siang hari itu.

Halaman:

Editor: Ali Arifin Muhlis

Sumber: Buku Halah Pokokmen: Kupas Tuntas Dialek Semarangan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

16 Tendik YPI Nasima Terima Penghargaan

Senin, 9 Januari 2023 | 22:17 WIB
X